Kolam ikan adalah sarana utama dalam kegiatan memelihara atau budidaya ikan. Hingga kini, kolam untuk budidaya ikan ini begitu banyak jumlahnya jika digolongkan menurut jenisnya. Hal ini karena sebuah kolam dapat dikreasikan sesuai lahan, desain dan kebutuhan lainnya.
Inilah Jenis-Jenis Kolam Ikan
Melalui artikel ini, Anda dapat mengetahui 11 kolam ikan yang digolongkan menurut jenisnya.
- Kolam sungai
Sesuai dengan namanya, kolam ini adalah jenis kolam yang ditempatkan pada lingkungan dengan air yang mengalir, misalnya sungai atau saluran air lainnya. Kolam ini biasanya berukuran segi empat dan dibuat dari bambu atau kayu sebagai bahan dasarnya. Kolam ini cocok untuk pemeliharaan jenis ikan mas.
- Kolam jaring
Kolam jenis ini memanfaatkan model pemeliharaan ikan dengan jaring. Kolam yang biasanya dibuat dengan ukuran 7×7 meter, dengan kedalaman 2 meter ini, dibuat dari bahan dasar bambu atau kayu yang dibuat terapung pada drum plastik atau sterofom. Contoh aplikasi kolam jenis ini dapat dilihat pada:
– Waduk Cirata
– Waduk Gajah Mungkur
– Waduk Jatiluhur
– Waduk Kedung Ombo
– Waduk Saguling
– Waduk Wadaslintang
- Kolam berpagar
Kolam dengan jenis berpagar dapat ditemui di kawasan danau-danau, misalnya yang sudah diaplikasikan di Sumatera, khususnya bagian selatan. Kolam berpagar ini berfungsi memudahkan pemilik kolam dalam memberi pakan, yaitu pada lokasi yang telah dipetak-petakkan atau dipagar menggunakan bahan bambu.
- Kolam hampang
Kolam jenis ini sebenarnya tidak sering ditemui, kecuali jika lokasi pembuatan kolamnya strategis dan memang membutuhkan jenis ini. Faktor yang dapat mendukung baiknya hasil pembuatan kolam ini adalah kedalaman air, kesuburan tanah, dan cara memanen.
- Kolam pemeliharaan raceway
Kolam dengan jenis ini sepenuhnya memanfaatkan air mengalir. Kolam pemeliharaan dengan sistem raceway mengambil lokasi pada air yang mengalir, yang kemudian memengaruhi sistem pemberian makan yang tidak pada saluran air terkait.
- Kolam irigasi
Pemeliharaan atau budidaya ikan biasa dilakukan di saluran irigasi daerah Bali. Kolam dengan jenis ini membutuhkan pembersihan terlebih dahulu terhadap saluran irigasi terkait, kemudian membangun pagar untuk batasan ikan-ikan yang ada di dalamnya.
- Kolam berkarpet
Kolam ini sangat populer karena menjadi pilihan kolam yang tepat untuk budidaya lele yang telah umum. Kolam ini terbentuk dari dinding kayu yang dilapisi karpet. Selain murah, bahan-bahan dasar ini membuat kolam tidak mudah bocor.
- Kolam terpal
Sedikit mirip dengan kolam karpet, tetapi bahan pelapis yang digunakan untuk melapisi dinding atau pagar kayu adalah terpal. Walaupun sama-sama berkarakter menahan bocoran air, kolam terpal lebih berisiko menghambat kesuburan karena ekosistem plankton susah tumbuh di situ.
- Kolam plastik
Anda pasti meyakini bahwa kolam jenis ini sudah digunakan sejak lama, bukan? Anda benar, karena kolam plastik memiliki daya tampung yang sempurna. Hingga kini, kolam jenis ini masih nge-tren terutama pada tempat dengan kondisi tanah gambus.
- Kolam kayu
Jenis ini ternyata dapat Anda jadikan alternatif yang solutif karena bahan dasar bentuk kolam berharga lebih terjangkau daripada bentuk dari pasir, semen, atau bata. Jangan lupa, sediakan saluran masuk dan pembuangan air agar sirkulasinya sehat.
- Kolam fiber
Jenis terakhir adalah kolam ikan bernuansa modern dengan bahan fiber. Menggunakan material yang sedikit tidak umum, pengelolaan kolam ini memakan biaya yang cukup banyak. Maka dari itu, pemeliharaan atau budidaya ikannya masih berkisar pada lingkungan pemerintah saja. Pilihan lainnya, Anda dapat beralih ke wadah plastik biasa.